Festifal Rafting Sungai Pekalen dan Pemecahan Rekor MURI Siap Digelar
Reporter : Wawan dikutip dari http://probolinggokab.go.id
DRINGU - Potensi wisata arum jeram (rafting) di Sungai Pekalen, Kecamatan Tiris, pada 4 hingga 5 April mendatang akan menjadi tempat pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) yaitu rafting oleh 500 orang peserta dengan menggunakan 100 perahu karet. Sebagai persiapan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur, Kamis (12/3) siang menggelar rapat koordinasi persiapan Festifal Rafting Sungai Pekalen dan pemecahan rekor MURI di Ruang Bentar Setda Kabupaten Probolinggo.
Festifal ini terselenggara atas kerja sinergi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan PT. Songa Alam Lestari. Kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan wisata rafting sebagai andalan daya tarik wisata minat khusus, memberi peluang kreatif bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk menampilkan karya yang berkaitan dengan peduli lingkungan.
“Festifal rafting Sungai Pekalen ini juga bertujuan untuk mencatat atau memecahkan rekor MURI dengan pengarungan 100 perahu. Selain itu untuk menyambut Hari Jadi Kabupaten Probolinggo ke 263 pada 18 April mendatang,” kata Kepala Bagian Pengembangan Produk Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur Rudi Prianto Utomo.
Kegiatan Festifal Sungai Pekalen ini akan dipusatkan di Base Camp PT. Songa Alam Lestari, Desa Condong, Kecamatan Gading. Rencananya, Sabtu (4/3) mulai pukul 09.00 WIB kegiatan akan diawali dengan pembukaan yang akan dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis. Setelah itu, akan digelar beberapa kegiatan diantaranya pameran potensi pariwisata dan produk UKM, pemberian bantuan kaca mata baca sebanyak 100 buah dan pengobatan kerja sama dengan Lions Club Padma Surabaya dan kesenian serta technical meeting.
“Dalam pameran potensi pariwisata dan produk UKM nanti, rencananya akan dibuka stand penjualan sebanyak 24 buah. 6 stand diantaranya akan diisi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur dengan menampilkan produk-produk unggulan dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sisanya kita akan serahkan ke Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan PT. Songa Alam Lestari,” jelas Rudi.
Sedangkan pada Minggu (5/3), Festifal Rafting dalam rangka memecahkan rekor MURI akan digelar. Kegiatan ini akan didahului dengan pelepasan bibit ikan di Sungai Pekalen. ”Untuk penghargaan Rekor MURI, kita mengusulkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Probolinggo, PT. Songa Alam Lestari Surabaya dan Polda Jawa Timur,” terang Rudi.
Untuk alokasi perahu rafting akan dilakukan pembagian. Yaitu, duta wisata kabupaten/kota se Jawa Timur sebanyak 38 buah, Raka Raki Jawa Timur 2005 hingga 2009 sebanyak 5 buah, Duta Penari Jawa Timur 2007 dan 2008 sebanyak 1 buah, Instansi/dinas terkait propinsi sebanyak 19 buah, Assosiasi usaha/industri pariwisata sebanyak 6 buah, perguruan tinggi/SMK Pariwisata sebanyak 9 buah, media cetak dan elektronik sebanyak 1 buah, Ikatan Motor dan Komunitas sebanyak 1 buah dan Kabupaten Probolinggo sebanyak 20 buah.
Sebelum pelaksanaan, tepatnya pada 26 Maret 2009 akan diadakan dialog khusus. Pagi pukul 09.00 hingga 10.00 WIB akan diadakan talk show radio dengan nara sumber Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo serta PT. Songa Alam Lestari Surabaya. Kemudian malamnya mulai pukul 18.00 hingga 19.00 WIB dialog khusus akan dilaksanakan di JTV Surabaya dengan menghadirkan nara sumber Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur serta PT. Songa Alam Lestari Surabaya.
Sekdakab Kusnadi dalam arahannya mengatakan bahwa kebutuhan stand harus diperhitungkan kembali dengan yang akan mengisi. ”Jangan sampai stand sudah ada, ternyata yang mengisi tidak ada,” ujarnya.
Kusnadi meminta supaya lokasi penanaman pohon secara simbolis tidak boleh jauh dari lokasi pameran. Diharapkan, untuk penanaman secara simbolis cukup disediakan 10 bibit pohon saja, sedangkan yang lain akan dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Probolinggo. ”Saya berharap dengan kegiatan rafting ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Selain itu, potensi wisata kita bisa lebih dikenal secara regional maupun nasional,” harap Kusnadi.(wan)
