ARTIKEL BERITA

|

KRIPIK JAGUNG


Kripik Jagung
made in sumber asih


Jagung merupakan makanan khas Probolinggo, khususnya dari Kecanatan Sumberasih. Jadi, pernyataan tidak pas bila Ke Probolinggo jika tidak mencicipi nasi jagung atau buah jagung bakar maupun jagung rebus.

Jagung muda yang rasanya manis dan mudah dikunyah menjadi tanaman pokok banyak petani di Kabupaten Probolinggo. Namun, akhir-akhir ini, harga Jagung berfluktuasi cukup tajam. Terkadang sangat mahal, tetapi tidak jarang harganya anjlok ke titik terendah, hanya Rp 2.000 per kilogram. Sedangkan jika lagi mahal bisa mencapai Rp 7.000 per kilogram.

Keadaan ini sangat memprihatinkan petani jagung yang jumlahnya mencapai ribuan orang. Apalagi jagung kini banyak ditanam di wilayah lain dan hasilnya juga cukup baik



Berawal dari kekhawatiran tersebut, Bambang Sumantri pria berusia 58 tahun ini, mencoba mengembangkan keripik jagung serta mengembangkan pula budidaya tanaman jagung
Sebelum merintis keripik jagung, Bambang sejak tahun 1994 sudah mengembangkan kripik ini Namun, pembuatan biasanya hanya menjelang Lebaran ketika banyak pesanan dari keluarga untuk oleh-oleh kerabat yang mudik Lebaran.

Oleh karenanya, ia berusaha mencoba meningkatkan inovasinya dan mulai melirik membuat samiler jagung dan petulo jagung. Hal dikembangkan sejak tahun 2005
Selain bisa mendongkrak harga jagung, keripik jagung juga menjadi alternatif untuk memasarkan produk lain seperti buah mangga . Sebab, daya tahan keripik ini bisa mencapai satu tahun. Sementara buah lain paling lama satu minggu.

Produksi keripik jagung dari Muneng ini bisa mencapai 20-23 kg/hari. Kalau dilihat hasilnya mungkin bisa dibilang sedikit. Namun, untuk membuat satu kilogram keripik sebenarnya berasal dari 10 kg jagung

Caranya pengolahannya, jagung dikupas dibuang kulit dan batangnya. Setiap 10 kg jagung segar akan menjadi 6 kg jagung.

Jagung yang hendak dijadikan keripik merupakan produksi para petani sekitar yang tergabung dalam kelompok tani yang kini jumlahnya mencapai 19 kelompok. Setelah matang, keripik jagung tersebut dikemas dengan kemasan yang cukup baik dan dijual di pasaran, tidak hanya di Probolinggo tetapi juga hampir ke seluruh kota di Jawa Timur
Untuk pemasaran di wilayah Probolinggo, setiap bulannya mencapai 8.000 pak atau 80 kg. Keripik yang dijual baru dengan ukuran berat 100 gram dengan harga antara Rp 10.000 - Rp 10.500 per kg atau bisa mencapai lebih Rp 100.000 per pak.Dengan adanya usaha keripik jagung, petani jagung menjadi lebih bersemangat karena ternyata hasilnya memang lebih menguntungkan dibanding hanya menjual jagung .

Hanya saja, mereka masih belum berproduksi lebih banyak karena kapasitas mesin terpasang sangat terbatas. Namun, bambang mereka berharap tahun-tahun mendatang bisa mendapatkan mesin baru lagi untuk pengembangan usaha.



Posted by Bromo Telecenter on 23.47. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "KRIPIK JAGUNG"

Leave a reply

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added