Unas SMA Jadi Lima Hari
Hasilnya Standar Masuk PTN
JAKARTA - Pemerintah terus berusaha membenahi kualitas dan kredibilitas ujian nasional (unas) SMA. Untuk mengoptimalkan nilai siswa, tes yang menentukan kelulusan tersebut akan diperpanjang dari tiga hari menjadi lima hari. Artinya, siswa bisa mengurangi beban dengan cukup menyelesaikan satu mata pelajaran dalam satu hari ujian.
''Kebijakan itu ditempuh setelah mempertimbangkan masukan dan saran dari sekolah dan siswa. Ujian dua mata pelajaran dalam satu hari dianggap terlalu berat dan padat,'' terang Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo di Kantor Depdiknas, Jalan Sudirman, Jakarta, kemarin.
Kemarin BSNP juga merilis jadwal Unas 2009. Unas tingkat SMA atau sederajat akan berlangsung 20-24 April 2009, sedangkan ujian susulan akan dilaksanakan 27 April hingga 1 Mei 2009. Bagi siswa SMP, unas direncanakan berlangsung 27-30 April 2009 dengan ujian susulan 4-7 Mei 2009. Unas SMA luar biasa dan SMK akan digelar 20-22 April 2009 dengan ujian susulan 27-29 April 2009. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. "Uji kompetensi keahlian dilakukan sebelum pelaksanaan ujian nasional dan teknis pelaksanaannya akan diatur tersendiri," jelas Mungin.
Sedangkan ujian akhir sekolah (UAS) berstandar nasional akan digelar 11-13 Mei 2009. Sementara ujian susulan akan dilaksanakan 18-22 Mei 2009. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bagi SMA dan sederajat, pelajaran yang diujikan untuk Program IPA adalah Bahasa Indonesia, Biologi, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, dan Kimia. Sedangkan bagi Program IPS adalah Bahasa Indonesia, Sosiologi, Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, dan Ekonomi.
Bagi Program Bahasa, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Sejarah/Budaya/Antropologi, Bahasa Inggris, Matematika, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing. Sedangkan Program Keagamaan, yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Ilmu Kalam, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Hadits, dan Ilmu Tafsir.
Untuk merealisasikan agenda tersebut, Depdiknas telah menyiapkan dana Rp 572 miliar. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional Burhanuddin Tolla mengatakan, dana itu akan digunakan untuk segala kebutuhan yang menyangkut pelaksanaan ujian nasional, dari pencetakan soal sampai pengumuman kelulusan.
Tolla menjelaskan, bukan hanya unas formal yang dibiayai, melainkan juga unas kesetaraan.(zul/nw)